Hampir semua mesin akan menggunakan minyak pelumas atau oli untuk mendukung kinerjanya. Namun, pada hydraulic excavator oli yang digunakan ada dua jenis, yaitu oli mesin dan juga oli hidrolik. Keduanya memiliki peran yang sama pentingnya untuk menjaga keawetan mesin excavator dan memastikan seluruh komponen mesin dapat bekerja optimal.
Namun, apa sih sebenarnya perbedaan di antara kedua oli tersebut? Tidak perlu bingung, karena artikel ini akan membahasnya.
Viskositas
Viskositas adalah tingkat kekentalan suatu cairan. Oli hidrolik pada umumnya memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan oli mesin. Meskipun begitu, viskositas pada oli hidrolik tetap harus dipastikan berada pada batas yang wajar. Ketika tingkatannya terlalu tinggi dan oli terlalu kental, maka bisa menyebabkan mesin lebih cepat rusak akibat kavitasi.
Baik oli hidrolik maupun oli mesin, bisa memiliki tingkat viskositas yang berbeda. Untuk memastikan mesin excavator tetap awet, pastikan untuk selalu menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai. Caranya yaitu dengan memeriksa buku manual excavator yang digunakan.
Komposisi
Oli mesin dan oli hidrolik sama-sama mengandung berbagai macam zat kimia pendukung sebagai komposisinya. Namun, zat kimia yang digunakan keduanya cukup berbeda. Oli hidrolik menggunakan lebih banyak jenis zat kimia, di antaranya minyak, butanol, penghambat korosi, anti-erosi, adipat, dan masih banyak lagi.
Sementara untuk oli mesin, sebagian besar bahan utamanya adalah minyak yang mencapai 70-90%. Setelah itu baru 10-30% sisanya adalah berbagai zat kimia pendukung lainnya yaitu dispersant, deterjen, aditif anti busa, inhibitor korosi dan lainnya.
Fungsi
Meskipun keduanya sama-sama oli, ternyata fungsi dari oli mesin dan oli hidrolik bisa dikatakan berbeda jauh. Oli hidrolik berperan sebagai media transfer energi hidrolik pada semua mesin dengan sistem hidrolik. Namun, oli ini juga memiliki fungsi sekunder yang menyerupai oli mesin, yaitu sebagai pelumasan komponen mesin untuk mencegah terjadinya keausan pada komponen.
Sementara itu, oli mesin pada excavator dan alat berat lainnya berfungsi mirip seperti oli mesin pada umumnya. Fungsinya adalah sebagai minyak untuk melumasi komponen mesin agar tidak mengalami kerusakan akibat bergesekkan saat mesin bekerja. Selain itu, oli mesin juga berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu mesin.
Meskipun keduanya berbeda, tetapi tetap ada beberapa persamaan di antara keduanya. Pertama, kedua oli ini sama-sama mengandung aditif. Zat aditif pada oli sendiri berfungsi untuk membersihkan kotoran dan endapan yang terbentuk, sehingga dapat membantu menjaga kinerja mesin selalu optimal.
Persamaan kedua yaitu, baik oli mesin dan oli hidrolik sama-sama memiliki peran penting untuk menjaga keawetan mesin excavator dan alat berat lainnya. Jadi, Anda tidak bisa jika hanya mengutamakan salah satunya saja karena alasan apa pun.
Pada umumnya, penggantian oli harus dilakukan setiap alat berat telah mencapai 250-500 jam kerja. Namun, mungkin bisa berubah akibat faktor tertentu. Untuk lebih pastinya, Anda disarankan untuk membaca buku manual atau berkonsultasi pada layanan purna jual yang disediakan oleh produsen alat berat Anda. Khususnya jika alat berat Anda selalu bekerja dalam kondisi yang cukup ekstrem.
Jika Anda membeli produk excavator dari Kobexindo, maka Anda bisa mengunjungi layanan purna jual Kobexindo ketika mengalami masalah atau ingin bertanya lebih lanjut mengenai produk yang Anda beli. Layanan purna jual ini bisa Anda hubungi kapan pun, sehingga Anda tidak perlu khawatir kapan saja mengalami masalah. Tim Kobexindo akan siap membantu Anda.