Terdapat beberapa jenis furniture yang dibedakan dari kayu bahannya, seperti furniture kayu Jati, kayu mahoni, kayu cemara, dan banyak lainnya. Namun, tahukah Anda bagaimana proses penebangan pohon berlangsung? Pada dasarnya, sebagian besar pohon yang ditebang hanya akan diambil bagian batang utamanya saja, ranting, dahan, hingga akarnya akan didiamkan hingga membusuk di hutan untuk menyuburkan tanah. Meskipun baik untuk kehidupan hutan, namun ternyata pembusukan alami dianggap terlalu lama dan menghalangi penanaman ulang. Oleh karena itu, beberapa penebang lebih memilih untuk mengumpulkan sisa-sisa pohon lalu dibakar atau diolah kembali.

Furniture dari akar kayu

Furniture dari akar kayu

Lalu bagaimana dengan akarnya? Akar ternyata memakan waktu cukup lama untuk proses pembusukannya, sementara mengangkatnya dari tanah sangat membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Hal ini tentunya akan merugikan jika akar tersebut tidak dapat menghasilkan apa-apa. Menyingkapi hal tersebut, banyak pengrajin kayu yang kemudian mengolah akar menjadi sesuatu yang bernilai, yaitu furniture.

Jenis furniture baru ini memiliki banyak peminat, karena berbeda dengan furniture biasa yang memiliki model yang terbatas. Furniture dari akar memiliki design dan model yang unik, dan variasi bentuk dan pola yang dibentuk oleh sulur-sulurnya sangat beragam, hingga terdapat kemungkinan bahwa setiap furniture yang dibuat dari akar merupakan satu-satunya di dunia dan tidak akan memiliki kembaran dari segi bentuk dan pola sulur.

Untuk membuat furniture dari akar pohon ini cukup sulit. Beberapa perusahaan besar lebih memilih mengangkat akar dengan alat berat yang tentunya lebih cepat, namun tidak sedikit juga perusahaan yang lebih memilih metode yang lebih tradisional. Pengangkatan akar secara tradisional biasanya menggunakan tangan dan sekop atau pacul, prosesnya berjalan secara perlahan-lahan, metode ini cukup memakan waktu, namun akar yang dihasilkan tidak akan rusak dan tidak lecet, berbeda dengan alat berat yang dapat merusak serta menyebabkan lecet pada akar.

Setelah itu, pemotongan akan dilakukan dengan sangat hati-hati, karena kesalahan dapat menyebabkan furniture tidak rata dan agak miring. Akar yang akan menjadi kaki furniture akan diberi garis yang rata, dan pemotongan kemudian akan dilakukan mengikuti garis tsb, pemotongan biasanya menggunakan gergaji mesin. Setelah kaki furniture terbentuk, bagian atas furniture kemudian akan dibentuk, dan hal ini bergantung pada jenis furniture yang akan dibuat. Karena bentuk akar yang berbeda antar satu pohon dengan pohon yang lainnya, hasil furniturenya pun rata-rata akan memiliki bentuk atau desain yang berbeda. Namun, justru hal inilah yang membuat furniture ini memiliki harga yang cukup mahal. (RR)