Perut keroncongan kerap diidentikkan dengan rasa lapar. Namun, tahukah kamu jika kelaparan bukan satu-satunya penyebab perut berbunyi nyaring? Ya, menurut situs Alodokter, bunyi yang dihasilkan oleh perut itu juga bisa diakibatkan oleh proses pencernaan makanan, masuknya udara ke dalam perut, atau malah tanda kondisi medis tertentu.
Proses pencernaan makanan
Melansir situs Hello Sehat, bunyi perut sebetulnya selalu terjadi setiap saat. Nah, bunyi ini berasal dari pergerakan usus saat sedang memproses makanan, yang terjadi beberapa jam setelah kita mengonsumsi sesuatu. Dalam dunia medis, aktivitas ini dikenal dengan istilah gerakan peristaltik. Gerakan ini dapat diartikan sebagai gerakan otomatis yang dilakukan oleh saluran cerna dalam tubuh, yang bertujuan untuk mendorong makanan menuju saluran cerna berikutnya.
Situs Hello Sehat mengelompokkan bunyi perut ke dalam dua jenis: hipoaktif dan hiperaktif. Bunyi hipoaktif merujuk pada bunyi kecil dari perut yang tidak terdengar oleh telinga manusia, sedangkan bunyi hiperaktif adalah bunyi nyaring perut yang bisa terdengar langsung oleh telinga. Kedua bunyi ini dihasilkan oleh proses pencernaan makanan.
Masuknya udara ke dalam perut
Alasan kedua dari perut yang berbunyi adalah banyaknya kadar gas dalam usus. Ya, volume gas yang berlebihan dalam usus akan bergerak maju-mundur dan menghasilkan sebuah bunyi. Udara ini bisa masuk ke dalam saluran pencernaan karena beberapa hal, seperti makan terlalu cepat, makan sembari berbicara, atau saat minum sewaktu berolahraga. Dilansir dari Alodokter, kelebihan udara di saluran pencernaan juga bisa berasal dari tubuh yang memproduksi gas secara alamiah dari makanan yang tidak tercerna dengan baik.
Tanda kondisi medis tertentu
Bunyi hipoaktif ataupun hiperaktif memang berasal dari proses pencernaan makanan. Akan tetapi, bunyi ini juga bisa menjadi tanda kondisi tertentu oleh tubuh. Beberapa kondisi atau penyakit yang juga mungkin menyebabkan bunyi perut adalah:
- infeksi pada sistem saraf saluran cerna,
- mengalami hernia (penyakit yang ditandai dengan organ tubuh yang mencuat melalui jaringan otot),
- adanya penyumbatan pembuluh darah di sekitar saluran cerna,
- hipekalemia (kekurangan kadar kalium dalam darah),
- adanya tumor pada saluran cerna,
- penyumbatan saluran cerna,
- alergi makanan,
- inflamasi atau peradangan,
- diare,
- penyakit Crohn.
Nah, itulah dia penyebab perut berbunyi meskipun sudah makan. Ternyata alasannya berkisar soal proses pencernaan, ya? Makanya, kita disarankan untuk makan dan mengunyah pelan-pelan, sering minum air, makan sedikit tapi sering, mengurangi makanan yang mengandung gas, gula, juga soda, serta bergerak setelah makan. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!