Membahas soal tubuh manusia nggak bakal ada habisnya. Kenapa begitu? Soalnya, selalu ada saja temuan atau informasi menarik tentang bagian tubuh manusia dari organ yang lain. Yup, salah satu contohnya adalah masalah pada kulit. Ternyata, problem-problem yang bermunculan pada kulit wajah maupun bagian tubuh yang lain itu merupakan indikasi bahwa tubuh kita sedang stres atau tertekan.

Apa saja, sih, contoh masalah yang dimaksud? Yuk, simak kelanjutan artikel ini untuk tahu jawabannya!

Peradangan dan iritasi

Masalah yang pertama adalah peradangan dan iritasi. Gatal-gatal, psoriasis, eksim, dermatitis, sampai rosacea bisa menjadi anda bahwa tubuh atau pikiran kamu sedang tertekan! Kalau menurut laman Healthline, hal ini memungkinkan karena otak yang bekerja terlalu aktif itu akan kesulitan memproduksi sistem perlindungan kulit. Alhasil, stres menimbulkan peradangan dan iritasi.

Kulit berminyak dan berjerawat

Kulit berminyak dan berjerawat itu sangat erat dengan tingkat stres; terutama bagi perempuan. Ketika kita stres, sinyal saraf kulit kita akan menjadi kacau dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Pada akhirnya, produksi minyak alami kulit atau sebum akan meningkat drastis. Voila, kulit mengalami penumpukan minyak dan timbullah jerawat!

Ketombe, rambut rontok, kuku terkelupas

Masalah pada kulit, termasuk kulit kepala, juga bisa diawali dengan tingkat stres atau tekanan dalam diri. Tandanya bisa berupa menarik-narik rambut tanpa sadar, menggigit kuku, atau malah melakukan keduanya. Kalau menurut sudut pandang medis, sih, hal ini dipicu oleh hormon kortisol—si hormon stres—yang memicu respons-respons tersebut.

Kulit yang menipis atau bertambah sensitif

Tubuh atau pikiran yang tertekan juga bisa dilihat ketika kulit menipis atau menjadi sensitif. Secara medis, hal ini disebabkan oleh tingginya kadar kortisol—si hormon stres—yang menyebabkan pemecahan protein kulit dan membuat kulit tampak lebih tipis serta mudah memar.

Penyembuhan luka yang lebih lama

Luka luar yang lama mengering atau sembuh juga bisa menjadi tanda tingginya stres atau tekanan dalam diri. Ini bisa terjadi lantaran epidermis melemah ketika tubuh sedang stres berat. Jadinya, risiko infeksi dan patogen lingkungan meningkat, serta memperlambat kemampuan alami kulit untuk menyembuhkan luka, bekas luka, maupun jerawat.

Hmm, ternyata banyak juga, ya, masalah pada kulit yang bisa menjadi tanda tingkat stres dalam diri kita? Biarpun kamu sudah dapat wawasan baru di atas, jangan sampai melakukan diagnosis mandiri, ya! Jika kamu mengalami satu atau lebih kondisi di atas, terlebih dalam jangka waktu yang lama, segeralah berkunjung ke dokter untuk mengetahui situasi yang sebenarnya sedang kamu alami dan mendapatkan perawatan yang mumpuni. Semoga bermanfaat!