Pengadilan, baru mendengar kata itu saja sudah mengerikan ya. Kecuali orang yang memang bekerja di bidang hukum, pasti tidak ada orang yang mau terlibat di dalamnya. Namun, Taman Bermain Anak dan Keluarga ini justru malah mengajak anak untuk terlibat dalam sebuah pengadilan. Bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pihak yang mengadili.

Kegiatan court house kidzania

Kegiatan court house kidzania

Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir, karena pengadilan yang ada dalam taman bermain Kidzania ini merupakan sebuah pengadilan buatan yang ditujukan sebagai sarana belajar anak-anak. Jadi, kasus yang diadili bukanlah kasus yang sangat besar. Setidaknya, ada 8 peran yang bisa anak Anda coba di dalam establishment ini, yaitu:

  1. Hakim
  2. Jaksa
  3. Pengacara
  4. Terdakwa
  5. Saksi
  6. Klien
  7. Panitera
  8. Penonton

Ada beberapa manfaat yang akan diterima oleh anak saat berperan dalam establishment ini, antara lain:

  • Anak mengetahui seperti apa persidangan berlangsung dan tugas dari masing-masing peran.
  • Anak belajar untuk bertanggungjawab menyelesaikan tugasnya sesuai dengan peran yang dipilihnya.
  • Anak akan belajar agar menjadi lebih disiplin. Bagi yang mengambil peran penonton, anak akan dilatih untuk dapat menyaksikan segala sesuatunya dengan tenang.
  • Anak belajar untuk selalu berkata jujur mengenai semua hal, karena dalam persidangan, kejujuran akan sangat memengaruhi hasil persidangan.
  • Anak akan belajar untuk berani mengambil keputusan untuk membela kebenaran dan memberikan hukuman pada yang salah.
  • Anak akan belajar untuk bersikap adil dan krritis dalam menilai suatu permasalahan.
  • Anak akan belajar untuk bekerjasama dengan peran lainnya dalam menyelesaikan satu kasus. Hal ini akan membuat anak dituntut untuk menjalin komunuikasi dengan anak lain yang belum dikenal sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi anak.

Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyelesaikan satu persidangan. Setelah proses persidangan selesai, anak diharapkan mampu belajar menegakkan kebenaran dan keadilan untuk semua orang. Selain itu, anak juga akan belajar bahwa segala kesalahan, meskipun kecil, pasti akan ada konsekuensinya. Hal ini aksan membuat anak dapat lebih berhati-hati lagi dalam bersikap. Apalagi, jika berhubungan dengan orang lain. Dengan melatih anak untuk taat hukum sejak dini, akan membuatnya merasa tidak nyaman atau takut jika harus melanggar hukum, sehingga hingga dewasa nanti anak akan selalu menjadi pribadi yang taat hukum. (Vita)