Disitat dari Alodokter, setiap wanita yang sudah memasuki usia puber akan mengalami menstruasi. Biasanya, siklus menstruasinya berbeda satu sama lain. Di mana, ada yang menstruasi dengan rentang waktu 21 – 35 hari. Namun, ada juga yang datangnya lebih cepat bahkan lebih lambat atau dianggap menstruasi tidak lancar. Kapan pun waktu kedatangannya, tetap harus menstok pembalut Laurier Natural Clean yang dapat mencegah bocor, melindungi area kewanitaan dari becek, melawan pertumbuhan bakteri, dan mengusir bau tidak sedap.

Nah, sepanjang siklus menstruasi tersebut, ada proses yang terjadi pada rahim wanita atau seringkali disebut fase menstruasi. Menurut hasil lansiran, fase menstruasi ini terbagi menjadi empat bagian, yakni:

  1. Fase Menstruasi

Fase ini terjadi karena tidak adanya sel telur yang dibuahi sehingga menyebabkan kadar hormon progesteron dan estrogen di tubuh menurun. Lapisan rahim yang tebal, yang kerap digunakan untuk mendukung kehamilan, tidak lagi dibutuhkan karena itulah meluruh lewat vagina. Pada fase ini, beberapa wanita biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Payudara terasa nyeri dan kencang;
  • Jerawat dan mengidam makanan;
  • Kram perut dan perut kembung;
  • Suasana hati mudah berubah.
  1. Fase Folikel

Pra-ovulasi atau folikel (folikular) dimulai sejak hari pertama menstruasi datang lalu diakhiri dengan fase ovulasi. Di mana, kondisi ini terjadi di saat hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari tubuh untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH).

Hormon satu ini bertugas merangsang ovarium menghasilkan 5 – 20 kantung folikel berukuran kecil dan biasanya mengandung sel telur yang belum matang. Jika sel telur sehat maka akan matang dan sisa dari folikelnya akan diserap oleh tubuh.

  1. Fase Ovulasi

Fase ovulasi biasanya terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang. Kemudian, sel telur tersebut menuruni tuba falopi lalu menuju rahim guna dibuahi sperma. Fase ini memungkinkan perempuan untuk hamil, terlebih jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma.

Di saat mengalami fase ini, maka akan terjadi kenaikan suhu basal tubuh dan keluar keputihan dengan tekstur yang kental mirip dengan putih telur.

  1. Fase Luteal

Setelah terjadi pelepasan sel telur, maka akan terjadi perubahan yakni menjadi korpus luteum. Proses ini akan melepaskan hormon estrogen dan progesteron, terjadi peningkatkan hormon yang membuat lapisan rahim menebal sehingga siap untuk ditanami sel telur yang sudah dibuahi.

Apabila hamil, maka tubuh akan memproduksi HCG (Human Chorionic Gonadotropin), salah satu hormon yang dapat mendeteksi kehamilan. Sementara, jika tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan diserap kembali oleh tubuh dan menyebabkan hormon progesteron dan estrogen menurun sehingga terjadi menstruasi.

Itu dia empat fase menstruasi yang wajib diketahui wanita, terutama untuk yang sedang merencanakan kehamilan.

Semoga bermanfaat!