Disadari atau tidak, kalau ternyata setiap komponen bangunan rumah ternyata memiliki fungsi ganda? Yakni sebagai bagian dari dekorasi interior dan eksterior rumah. Misalnya saja pagar halaman, daripada menggunakan desain biasa yang disediakan oleh produsen yang jual pagar beton precast, akan lebih cantik bila dihias dengan pahatan, uliran, atau lukisan. Begitu juga dengan pilar rumah, selain sebagai pondasi lantai dua atau tiga rumah kita, pilar juga berfungsi sebagai dekorasi interior atau eksterior rumah. Ada banyak gaya pilar yang bisa dipilih untuk melengkapi tampilan rumah, salah satunya adalah pilar bergaya klasik dengan sentuhan Yunani yang bisa memberikan kesan mewah dan elegan.
Pilar klasik bergaya Yunani ini terbagi lagi menjadi tiga gaya:
Pilar DoricĀ
Pilar Doric identik dengan kesan kuat dan maskulin karena bentuknya yang lebih besar dan tangguh dibandingkan dengan dua pilar lainnya yang masuk ke dalam pilar bergaya Yunani. Karena itulah, pada jaman dulu pilar ini lebih sering dimanfaatkan sebagai pondasi atau pilar bagian bawah dari bangunan berlantai dua atau lebih. Pilar ini digunakan oleh masyarakat Yunani hingga sekitar 100 tahun sebelum masehi. Kemudian diadaptasi oleh arsitektur barat pada abat ke-6.
Ciri khas dari pilar Doric adalah letaknya yang biasanya berada di bagian paling bawah bangunan tanpa base atau dasar pilar. Sebagai gantinya, bagian bawah pilar berbentuk lebih lebar dibandingkam bagian tiang lainnya. Pilar ini juga memiliki desain yang sederhana tanpa ornamen atau pahatan tambahan di badan tiang. Kita bisa melihat contoh pilar Doric pada bangunan kuil Patheon di Yunani.
Pilar Ionic
Pilar yang muncul pada sekitar abad ke-6 sebelum masehi ini diperkenalkan oleh bangsa Ionian, salah satu suku kuno di daerah sekitar Yunani, yang sekarang kita kenal sebagai negara Turki. Tidak heran kita akan dapat menemukan salah satu contoh penggunaan pilar ini pada Kuil Hera di Amos Turki.
Pilar Ionic memiliki kesan yang lebih feminimĀ dan dibandingkan dengan pilar Doric. Kesan feminim ini dihubungkan dengan hiasan berbentuk seperti telur (desain egg-and-dart) yang terdapat pada bagian kepala (capital) pilar yang disebut mirip dengan ovarium, organ reproduksi wanita. Desain egg-and-dart tersebut merupakan ornamen pendamping dari kepala pilar yang memiliki bentuk seperti gulungan kertas (volute), yang menjadi ciri utama dari pilar Ionic.
Pilar CorinthianĀ
Pilar ini memiliki desain dan bentuk yang lebih rumit dibandingkan dengan dua pilar pendahulunya. Salah satu ciri khas dari pilar Corinthian adalah hiasan berbentuk volute, daun, dan bunga yang indah dan rumit pada bagian kepala pilar.
Callimachus, seorang pemahat dan arsitek dari Yunani dianggap sebagai orang yang pertama kali mengenalkan gaya Corinthian. Pilar ini sendiri pertama kali digunakan sebagai pilar pada interior pada Kuil Apollo Epicarius di Bassai. (Raw)