Pernahkah kamu mendengar istilah HPV? Melansir dari Alodokter, HPV atau Human Papillomavirus merupakan salah satu jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi di bagian permukaan kulit serta berisiko meningkatkan kanker serviks. Infeksi dari virus ini bisa menular lewat kontak langsung dengan kulit maupun berhubungan seksual. Karena itulah dibutuhkan pencegahan dengan menjalani vaksin HPV guna mengatasi tubuh tertular virus tersebut.
Lantas, kenapa seseorang bisa terinfeksi HPV? Yuk, simak bahasannya di artikel berikut.
Disitat dari health.kompas.com, alasannya karena tubuh dimasuki oleh virus. Virus tersebut biasanya masuk lewat luka, lecet, maupun robekan kecil di bagian kulit penderitanya. Penularannya sendiri biasanya melalui kontak dari kulit ke kulit.
Sementara, penularan genital umumnya terjadi karena berhubungan seksual, seks anal, serta kontak kulit ke kulit di daerah genital. Apabila sedang hamil dan ternyata terinfeksi HPV, maka ada kemungkinan janin yang dikandung juga terkena infeksi.
Nah, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang bisa tertular HPV, di antaranya:
- Sistem kekebalan tubuh lemah;
- Sering berganti pasangan seksual;
- Melakukan oral seks dan seks anal;
- Kulit rusak seperti adanya luka terbuka;
- Menderita penyakit chlamydia dan gonore;
- Tidak menjaga kebersihan tubuh dengan baik;
- Berbagi barang pribadi seperti sapu tangan, handuk, dan lainnya.
Masih menurut hasil lansiran, seringkali infeksi virus ini tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Namun, di sebagian kasus, virus satu ini bisa memunculkan kutil di beberapa bagian tubuh.
Misalnya saja, di jari tangan, lengan, dan bahu (berbentuk benjolan dan terasa kasar), telapak kaki (benjolan keras dan kasar), daerah wajah (memiliki permukaan yang datar), kelamin (berbentuk kembang kol dan biasanya bisa tumbuh di kelamin wanita dan pria).
Sebagian besar infeksi HPV ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa diberi obat apapun. Namun, jika infeksinya sudah masuk kategori parah, maka biasanya dokter akan melakukan beberapa tindakan seperti memberi obat oles, mengangkat kutil dengan metode krioterapi (membekukan kutil dengan cairan nitrogen), kauter (pembakaran kutil dengan aliran listrik), operasi, hingga terapi sinar laser.
Khusus untuk wanita yang terdiagnosis infeksi HPV di bagian kelaminnya, dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan setahun setelahnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah penderitanya masih terinfeksi HPV dan melihat apakah ada perubahan sel di bagian serviks.
Itulah dia pengertian singkat HPV. Selalu jaga kebersihan dan jangan bergonta-ganti pasangan untuk menghindari penularan virus tersebut, ya!